Emir Mahira

Emir Mahira

Kamis, 02 Agustus 2012

CLS part 20 (Unpredictable Things last part)


“can you look at the sky? there’s one star that shining brighter than another. I hope you see. I really want you to see. so that, I can see you through it. you are my shining star, Cody.”
one year later..
sudah setahun berlalu setelah cody ga ada di Australia untuk mengejar impiannya ke Amerika. selama itu juga, kamu ga bertemu dengannya. but you both always tryna keep in touch. saat ini kamu sedang berlibur. karena beberapa minggu yang lalu kamu baru aja lulus dari sekolah menengah pertama :D oya, sekarang kamu juga udah ga pake kepangan dan kacamata lagi. omg. the time flies really fast than you can imagine, and everything has changed to be different!
———-
tepat setahun, cody memutuskan untuk kembali ke Australia. dia sudah mengabarimu, dan pagi itu juga, kamu bersiap-siap untuk membuat pesta sambutan untuknya. tentunya juga bersama teman-temanmu yang lain :)
-at home-10am-
pagi yang cerah, suasana yang menyenangkan, seolah menerima untuk menyambut kedatangan cody kembali ke Australia. semua orang dirumahmu kelihatan sangat sibuk mempersiapkan peralatan untuk menyambutnya. tentu samanya denganmu. dan yang akhirnya ada hal yang terlupa untuk kamu persiapkan.. (maklum.. -_-)
you: “oh my Goddess! how I can forget that thing!? soft drinks!” , “mom, aku beli minuman dulu ya ke Supermarket?”
your mom: “oh okay honey! be careful, kay?”
-your POV-at street-
you: “finally, I got you baby. haha. I really can’t wait to see Cody with big smile on his face :) hihi” begitu ucapmu sambil menatap matahari yang bersinar cerah.. hangat..
pip – pip
you: “halo? cody? where are you? when do you coming home?”
cody: “I’m still in airport. no longer, I’ll turn to home faster than you think. ha. what are you doing, babe?” he’s lying!
you: “oh.. aku habis dari Supermarket.. hehe. I couldn’t be a nice girl anymore. I really want to see you. I miss youuuu :’)”
cody: “haha. also I am. I miss youuu so much :D”
you: “I love you, hun :)”
cody: “I love you, too.. :)”
kata-kata yang jarang kamu ucapkan lebih dulu daripada cody.. “I love you…” :$
-cody’s POV-
has landed at Australia.
sebenarnya cody sedang menuju rumah bersama papamu, kiranya, 5 menit lagi juga sampai (kenapa harus selalu 5 menit??). tetapi perjalanannya terhenti ketika cody melihat ada kios yang menjual bunga. he want to buy couple of flowers to you..
cody: “excuse me ma’am, I wanna buy these white flowers..”
your dad: “cody, hurry. everyones waiting for us!”
-your POV-
kamu yang sedang naik sepeda, kayuhanmu terhenti ketika melihat seekor kucing yang telah lama ga kamu lihat di tengah jalan, dia sedang berusaha menyebrang tapi takut.. entah darimana kamu sangat mengenali rupanya. (punya ikatan batin mungkin?)
you: “omg! that kitty..”
setelah kamu menyebrang ke tengah jalan, kamu berhasil mengambil kucing itu. everything’s fine until you start your step to come back, you falling down, then there’s a bus speeding towards you, and you can’t avoid it..
-cody’s POV-
your dad: “you bought for who those flowers?” tanyanya saat cody sedang asyik memainkan gelang yang pernah kamu berikan untuknya
cody: “ah.. sure, for (yn) dad ;)”
your dad: “you grown so fast, dude! I’m proud of you :)”
-ambulance voice-
cody and your father just staring at that ambulance car.. one second later, there’s someone calling..
your dad: “halo, dear?…” , *panic face* “…what?? you must be kidding me!” , “…a few minutes ago?? OMFG! kay, I’ll go there!”
cody: “what happened, dad??”
your: “Jeff, let’s we go to St. Claire Hospital”
cody: “dad, what happened??”
your dad: “(yn).. we should go to make sure that everything’s alright..”
———-
going to two weeks…
cody still doesn’t have strength to leave. he can’t stop hold your hand, staring at your phone, seeing your texts from him, all your pictures, and sound recordings that you kept until the accident happened. the most hurt thing that can makes cody crying is when he saw your private drafts, that you never sent to cody..
….”I lay down to bed. my eyes staring at phone then I look onto a guy with big smile on the screen. second by second, I feel that hurt. I feel so sad and wanna cry. I can’t hold his hand, can’t feel that sweet kiss, even can’t touch him one inch though. I missed him so much, I want him to know this. but, without make him worry. could I?”
…..”I didn’t know why I still don’t have a brave to say I love you to you directly. it feels like my tongue got freezing. and it feels like.. alas! there’s a hot angel fell down to earth and standing in front of me! lol. I love you, baby. don’t be mad at me, okay? ;)”
…..”omg! I couldn’t believe this! it’s been half of year I’m with cody! and yeah, I still have strength to through my days with him. and eventhough it’s so rare for me to say “I Love You” to him, but I’m very happy. I love you, Cody!”
it’s kind of.. your Diary phone…
-at Hospital-
cody hanya bisa melihatmu berbaring dengan perban yang dibalut di kepala, tangan dan kakimu. dengan wajah yang masih kelihatan pucat, dan dengan sisa tenaganya dia masih terus menggenggam tangan kananmu. to be honest, since that accident, cody acted like desperate person, there’s no passion in life. teman-teman dan orangtuamu sudah menyuruhnya untuk ngga perlu khawatir dan melanjutkan pekerjaannya di Amerika. tapi tetap saja cody ga mendengarkannya. meskipun butuh proses yang agak sulit, cody berhasil meminta izin pada Shawn untuk pulang ke Australia seminggu sekali. dan itu berlanjut hingga..
going to one month..
-cody’s POV-at night-doing show in New York-
cody always play piano during Not Just You song. dia memang lagi down, masih down tepatnya. tapi dia tetap mencoba bersikap profesional dengan pekerjaannya. saat menyanyikan lagu Not Just You, dipikirannya selalu saja muncul sosok kamu. dan walaupun juga setiap kali dia menyanyikan lagu itu dia ingin menangis, dia berusaha menahannya. meski kadang tangisan itu ga bisa dia tahan..
-your POV-
your mom: “honey.. please wake up. we been waited for you so long. haven’t you feel satisfied yet?” ucap mamamu sambil tersenyum sendu..
malam itu, dirumah sakit hanya ada mama kamu, alli dan maddy. masih tetap melakukan usaha yang sama, membuatmu terbangun.. dan keajaiban sesaat itu pun datang..
you: “cody…” bisikmu pelan
your mom: *shocked* “honey? kamu sudah sadar sayang??” tanya mamamu panic sambil memencet tombol untuk memanggil dokter
you: *whispered* “mom…”
your mom: *crying* “yes honey??”
you: *still whispered* “cody…”
piiiippp–
seketika alli dan maddy yang masih ga percaya dan menangis, mereka langsung menutup mulutnya tanda ga percaya, terlebih lagi saat melihat layar monitor menunjukkan garis lurus yang berarti…
your mom: “honey, honey, please don’t sleep anymore. please don’t leave us!! wake up hun, wake up!!!”
alli yang masih menangis terisak langsung mengambil inisiatif untuk menelpon papamu, dan membawa kabar duka itu.. saat malam itu juga, cody pergi menuju Australia.
-cody’s POV-
cody: *whispered* “dammit!! they must be kidding me!! they must be kidding me, dad! (yn) couldn’t easily to go!!” gumamnya sambil menangis. tenggorokannya mulai terasa sangat sakit saat dia duduk dibangku pesawat, seperti ga bisa bernafas. satu-satunya hal yang bisa dia salahkan saat itu hanyalah pesawat yang kenapa ga bisa melaju lebih cepat seperti jet? kenapa??
your dad: “be patient, cody. you better to pray for (yn). I hope this is a fake news, too”
———-
“on my 14th Birthday, I made a wish to God. I wish for everyone that I loved, could be happy as long as they live. but did you know, Diary? when I’m wishing for that, the only one that appear on my mind is just him. Cody Robert Simpson..”
two years later…
setelah kamu ga ada, mamamu, papa dan cody pindah menetap di Amerika. tapi rumahmu yang di Australia ga dijual.. ga akan pernah. papa dan mamamu menjual perusahaannya pada orang lain dan hasil uangnya untuk membeli rumah baru di Amerika dan sebagiannya ditabung
cuaca yang kurang bersahabat, cloudy, taman yang lumayan sepi, burung-burung yang sedang mencari makan di jalanan, dan pepohonan yang tertiup angin, mengingatkan cody kembali padamu yang mungkin sudah berada jauh di langit sana, “London, you remind me to her..” his heartbeat say. satu-satunya hal yang membuatnya bertahan sampai saat ini hanyalah surat rahasia terakhir yang kamu tulis, namun ga kamu kirim untuk siapapun termasuk cody. cody menemukannya ketika dia masuk ke kamarmu, dan melihat foto-foto kamu bersama teman-temanmu, papa dan mama dan juga fotomu bersama cody. you want him to be happy.. (the words in the beginning of part 20)
sore itu cody berjalan-jalan sendiri di taman, memandangi langit yang kelabu, memberi makan burung. namun tiba-tiba ada seseorang yang datang dengan ekspresi yang antusias
“hey, are you Cody Simpson??” someone talks
cody: “yes……” tangannya yang masih penuh dengan jagung untuk makanan burung semua jatuh ketika dia melihat orang itu.. gadis dengan rambut lurus panjang kecokelatan, mata abu-abu dan yang lebih mengejutkan ketika dilihat lebih dalam lagi dia… mirip sekali denganmu.
marie: “hey, my name is marie. and Im your fan! can you please sign my clothes, cody??” pintanya dengan wajah yang sangat ceria..
“although the one you love leaving you, their love will never. although the one you love go far away, it doesn’t mean you must stop loving others.”

-The End-
“you can learn about love from anyone. not just from someone who you respect to. spread the love is the most beautiful act in life that you can do easily. and someone who never respect you would love to respect if you show your love to them.” #muchlove
————-
thanks to everyone who reads my story. this was the first time I made a love story and I think it almost success. lol. and do you know guys? most of the story was taken based on the things that I experienced. once again, thanks for reading.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar